Sebelum kita menjawab, tentang perlu atau tidaknya pramuka, mari kita lihat dahulu, sebenarnya pramuka itu untuk apa?. Biasanya banyak orang mengatakan ketika ditanya tentang pramuka, maka jawabnya singkat, Pramuka adalah mendidik karakter. Karakter seperti apa?.
Mungkin bagi orang awam jawaban tersebut masih belum menjawab secara gamblang pertanyaannya, masih perlu mencerna, kenapa kok membina karakter?.
Sebagai anggota pramuka, Kita harus melihat kembali sebenarnya tujuan didirikannya Gerakan kepanduan ini di indonesia (Gerakan Pramuka).
Menurut Undang-undang Gerakan Pramuka pasal 4 tentang tujuan Gerakan Pramuka adalah untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Kemudian disebutkan pula pada Anggaran Dasar (pasal 4) bahwa Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya sehingga menjadi:
a.manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang :
1.beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, dan tinggi moral;
2.tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya;
3.kuat dan sehat jasmaninya.
b. Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.
Kemudian pasal 5 menyebutkan Tugas Pokok Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung jawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.
Tujuan diatas lebih dipertegas lagi dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka pada pasal 4 : Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar menjadi:
a. manusia yang memiliki:
1.kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa;
2.kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3.jasmani yang sehat dan kuat; dan
4.kepedulian terhadap lingkungan hidup.
b.warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara.
Dan pada pasal 5 dijelaskan kembali tugas pokok Gerakan Pramuka yaitu :
1.Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina, dan mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.
2.Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan tersebut dilaksanakan dengan bimbingan anggota dewasa.
3.Dalam pelaksanaan tugas pokok perlu dilakukan kerjasama yang baik dengan orangtua dan guru agar terdapat keselarasan dan kesinambungan dalam pendidikan.
Maka, dengan jelas secara lebih teknis Gerakan Pramuka mempersiapkan kader bangsa, bukan menjadikan.
Adapun perangkat lunak yang ada dalam Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuan dan tugas pokok Gerakan Pramuka, yaitu dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah :
a. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
a. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
b. peduli terhadap diri pribadinya;
c. taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Dan Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif dan progresif melalui :
a. pengamalan kode kehormatan pramuka;
b. kegiatan belajar sambil melakukan;
c. kegiatan yang berkelompok, bekerja sama, dan berkompetisi
d. kegiatan yang menantang
e. kegiatan di alam terbuka
f. kehadiran orang dewasa yang memberikan dorongan dan dukungan
g. penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
h. satuan terpisah antara putra dan putri.
Dua hal diatas merupakan konsep ideal dalam melakukan pembinaan karakter dan ini perlu pemahaman tidak hanya sekedar membacanya tapi melalui pemahaman mendalam dan juga pengalaman langsung.
Sudah seharusnya apabila kita memasuki suatu organisasi dan kita menjadi pimpinan di dalam organisasi tersebut, kita harus pula memahami untuk apa organisasi tersebut didirikan. Dan hal ini yang seringkali dilupakan oleh para pengurus yang ada, baik di dalam Kwartir, Dewan Kerja itu sendiri dan juga para Pembina di gugusdepan sendiri (apalagi pembinanya serang Guru yang diangkat jadi Pembina)`. Gudep membuat program-program, namun sering tidak memahami karakter organisasi yang dikelola. Akibatnya, perkembangan kegiatan-kegiatan yang dilakukan menjadi bersifat monoton tanpa ada suatu inovasi-inovasi baru yang sesuai dengan karakter anak muda yang dikelolanya pada saat itu.
Sasaran yang ada dalam Gerakan Pramuka (Gugusdepan) dengan sendirinya menjadi tolok ukur keberhasilan pembinaan di masing-masing satuan.
Apakah selama ini seorang anggota Pramuka yang mengakhiri jenjang (Siaga, Penggalang, Penegak, Pangdega) di gerakan pramuka telah sesuai dengan harapan yang ada dalam sasaran Gerakan Pramuka tersebut atau memiliki sifat-sifat yang tercantum dalam tujuan Gerakan Pramuka.
Selain itu, kapan masa akhir dari seseorang telah layak tidak lagi disebut Pramuka, dengan kata lain akhir dari usia Pramuka (lulus dari pendidikan Pramuka) yang siap untuk menjadi Pembina atau kemasyarakat. Inilah yang perlu dilihat dan harus disiapkan oleh Gerakan Pramuka.
jadi masih perlukah pramuka?
jika IYA, dimanakah gaung dari Pramuka sekarang?